TUGAS 1
INDIVIDU
Kasus Masalah Komunikasi dalam organisasi
Harga
Minyak Tergelincir Imbas Ekspor AS Melonjak
Liputan6.com,
New York - Harga minyak merosot didorong dari ekspor minyak Amerika Serikat
(AS) yang melonjak dua juta barel per hari ini. Ini menimbulkan kekhawatiran
terkait pasokan global yang berlebih.
Pasokan
minyak AS turun tajam pada pekan lalu. Akan tetapi, ekspor minyak AS naik 1,98
juta barel per hari. Ekspor minyak AS lebih menarik bagi pembeli karena harga
minyak West Texas Intermediate (WTI)
yang diperdagangkan harganya sudah diskon ketimbang Brent.
Kenaikan
produksi minyak AS menekan harga WTI. Sementara itu, harga minyak Brent
dipengaruhi arah kebijakan pemangkasan produksi oleh negara pengekspor minyak
yang tergabung dalam the Organization of
the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Harga minyak
WTI susut 44 sen menjadi US$ 49,98 per barel. Sedangkan harga minyak Brent
melemah 20 sen menjadi US$ 55,80 per barel.
Saat ini
menjadi perhatian pasar yaitu kenaikan ekspor AS. Sedangkan produksi shale AS
terus meningkat dapat merusak upaya OPEC untuk mengurangi pasokan.
"Produksi
minyak AS telah memaksa OPEC dan beberapa negara non-OPEC mengevaluasi strategi
mereka usai berpartisipasi untuk memangkas produksi," kata Abhishek Kumar,
Analis Interfax Energy's Global Gas Analystics.
Persediaan
minyak mentah AS turun 6 juta barel dalam sepekan. Penurunan itu jauh lebih
besar dari prediksi analis sekitar 756 ribu barel.
Selain
itu, analis melihat harga minyak Brent sudah mahal usai reli pada kuartal III
sehingga mengangkatnya ke level tertinggi pada akhir September.
"Fundamental
mungkin belum cukup kuat mendukung reli lanjutan terutama komoditas bergantung
pada pertumbuhan seperti minyak," kata Ole Hansen, Kepala Riset Saxo Bank
Denmark.
Di sisi
lain sejumlah pengamat melihat usaha mewujudkan keseimbangan harga berjalan
baik lantaran konsumsi yang kuat dan pemangkasan produksi oleh OPEC.
Kesimpulan:
Harga
minyak merosot didorong dari ekspor minyak Amerika Serikat yang melonjak , oleh
karena itu kenaikan ekspor AS menjadi
perhatian pasar, dimana produksi minyak AS telah memaksa OPEC dan beberapa
negara non-OPEC mengevaluasi strategi mereka usai berpartisipasi untuk
memangkas produksi dan di sisi lain sejumlah pengamat melihat usaha mewujudkan
keseimbangan harga berjalan baik lantaran konsumsi yang kuat dan pemangkasan
produksi oleh OPEC. Didalam berita tersebut dapat kita lihat akar masalah nya
yaitu miss komunikasi bisnis antara Produksi minyak AS dengan OPEC dimana
mereka akan mengevaluasi strategi yang telah mereka buat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar